Perlukah aku meminta maaf pada sang malam,
karena acap kali kuusir dia dari hadapanku,agar segera kulihat jendela pagi yang indah,agar segera kujumpai sapa sambutnya,dan kutatap lagi matanya yang seperti bintang.Dahulu kala pernah kurasakan rasa seperti ini,entah kapan dan di mana aku mengalaminya,kini kau ingatkan aku cara membuka hati,bagai lelap tertidur dan terbuai dalam  mimpi,kau membawaku terbang dengan sayap putihmu.Wahai dara,andai aku pujangga pastilah aku telah memuja,mengibaratkanmu bagai bunga seroja,merayumu dengan untaian puisi dan prosa,tapi kata-kata yang kurangkai selalu tanpa makna.Jika saat ini ingin kuusir malam sekali lagi,semata-mata bukan karena aku membencinya,tapi semua kulakukan untukmu,lantaran tiba-tiba kurasakan rindu,padamu.